1. Berciuman hidung tanpa hawa nafsu ketika bertemu dengan anggota keluarga, teman, baik dalam pertemuan formal maupun pertemuan informal.
2. Sering minum gahwa (kopi khas dubai)
3. Sering mengadakan buka puasa gratis untuk setiap masyarakat di dubai saat bulan Ramadhan
4. Mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat.
5. Kebanyakan masyarakat Dubai tidak merokok.
6. Pada Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha masyarakat Dubai merayakannya dengan meriah.
7 November 2013
4 November 2013
tata kelakuan korea
- Melarang Membuang Sampah.
Di
negara ini, bagi warga negara/wisatawan yang membuang sampah sembarangan akan
di denda sebesar 1 juta won, jika di tukar kedalam mata uang rupiah menjadi
sekitar 8 juta rupiah. Siapa yang mau buang sampah dinegara ini? Pastinya hanya
orang yang mau menghamburkan uangnya ya!
- Peraturan Dalam Merokok.
Di
negara ini, bagi orang yang merokok ditempat umum yang ada tanda dilarang
merokok, akan mendapat denda sebesar 5 juta won atau sebesar 40 juta rupiah.
Siap-siap deh gulung tikar. Pantas saja jika kita menonton drama korea, melihat
orang-orangnya jarang sekali ada yang melakukan adegan merokok.
- Peraturan Bagi Pengguna Internet.
Di
negara ini, bagi warga negaranya yang ingin mengakses internet atau pada saat
mendaftar kesebuah website, diharuskan melengkapi datanya dengan identitas
lengkap dan wajib sama dengan kartu tanda penduduknya. Itu artinya tidak boleh
ada yang memakai identitas palsu. Hukuman yang akan dilayangkan bagi pengguna
internet yang melanggar ketentuan tersebut adalah hukuman penjara 5 tahun.
- Peraturan 3 Anak Lebih Baik.
Di
negara ini, setiap warga negara sudah diberikan penyuluhan dan juga aturan
keras untuk mencanangkan jangan memiliki anak lebih dari 3 anak. kenapa
demikian? Itu karena adanya program pemerintahnya yang sudah ingin
merealisasikan tunjangan per bulan untuk setiap warga negaranya. Jadi ingat
negara Bruney Darussalam ya.
- Peraturan Berpakaian di Televisi.
Di
negara ini, menurut situs resmi lembaga Korea bahwa komisi tersebut akan
merevisi aturan yang ada untuk larangan artis atau calon artis di bawah umur 19
tahun untuk melakukan adegan sugestif dan menggunakan pakaian minim. Kenapa
demikian? Itu karena Korea Selatan takut remaja-remaja mencontoh tindakan
tersebut dan malah membuat kerusakan moral di dalam negara. Nah, bagaimana
dengan Indonesia? Saya sih sering lihat, jika pemain drama/FTV/Sinetron di
Televisi Indonesia yang masih dibawah umur masih banyak melakukan adegan
sugestif dan juga memakai pakaian yang minim dan bahasa gaul yang sudah
mendarah daging, sehingga menyebabkan remaja-remaja pembangun bangsa kehilangan
bahasa resmi Indonesia sebagai bahasa nasionalnya. Saya sangat berharap kepada
pihak Produksi untuk mengubah cara tersebut.
- Peraturan Wajib Militer (WaMil).
Wajib
Militer merupakan bahasa Indonesia (kalau bahasa Koreanya silahkan lihat di
kamus), yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah yang bekerja sama
dengan pihak militer dalam realisasinya. Wamil wajib dilakukan oleh setiap
warga negara/perwakilannya yang berjenis kelamin pria diatas 20 tahun, sehat
jasmani dan memiliki kualifikasi yang mumpuni dalam menahan segala macam
tindakan yang akan terjadi saat Wamil. Bagi warganya yang dibebaskan dari
kewajiban Wanil dengan alasan tertentu, harus bekerja di Instansi pemerintah
sesuai dengan kewajibannya mengikuti Wamil. Lamanya kegiatan Wajib Militer
tersebut adalah 2 tahun. Hukuman bagi warga yang tidak mengikuti Wamil adalah
hukuman mendapat kesulitan untuk menjalankan kehidupan di masyarakan dan
karirnya di negara Korea Selatan.
- Peraturan Surat-Surat Kendaraan.
Dinegara
ini, ketika warganya mempunyai kendaraan, surat-suratnya (seperti STNK/SIM)
harus dibayar per 1 tahun. Itu sama saja seperti di Indonesia, kan? Tapi bukan
itu hal utamanya, tetapi pada saat penilangan oleh Polisi, tentunya terkadang
ada yang namanya suap-menuap. Para Polisi yang bertugas tersebut, harus
melaporkan jumlah uang suap yang sudah mereka terima dari para pengendara yang
sudaj terkena tilang.
- Peraturan Bagi Pengendara Mabuk.
Di
negara ini, seorang pengendara yang ditemukan memiliki kadar alkohol sebesar
0.05% didalam darahnya, maka dua akan dikenai denda sebesar 500.000 won atau
sekitar 4,5 juta rupiah. Ditambah lagi SIM mereka akan ditahan selama 100 hari
dan juga diwajibkan mengikuti training berkendara agar tahu betapa bahayanya
mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Jika kadar alkoholnya lebih tinggi lagi,
bukan hanya denda tetapi ditambah kurungan maksimal selama 2 tahun. Kayaknya
Indonesia harus mencontoh peraturan ini deh.
- Peraturan Lalu Lintas dan Pejalan Kaki.
Di
negara ini, pejalan kaki harus setia menunggu lampu hijaunya (lampu khusu
pejalan kaki). Jika sudah menyala hijau baru mereka bisa menyebrang, walaupun
kendaraan tak ada yang lewat. Itu sama halnya dengan negara Jepang. Di negara
ginseng ini, jalur busway juga tak membutuhkan pembatas batu seperti halnya di
negara Indonesia untuk mengingatkan kendaraan lain tidak masuk ke jalur khusus
busway tersebut. Pihak pemerintah hanya membutuhkan cat warna biru untuk
membuat garis sebagai penanda batas jalur. Jika ada yang melanggar, siap-siap
saja setelah satu minggu akan datang denda kerumah pelanggar. Dendanya
sebesar 70.000 won. Bagi yang tidak membayar denda tersebut, maka mobilnya
tidak akan bisa dijual. Di Korea Selatan, kendaraan bermotor harus dilakukan
pergantian dengan yang baru setelah menginjak waktu 5 tahun.
- Peraturan Menghormati Orang Tua.
Di
negara ini, saat orang tua menyajikan minum kepada kita, terimalah dengan kedua
tangan. Setelah menerima dengan kedua tangan, kita wajib menganggukkan kepala
sedikit dan menyeruput minuman tersebut sebagai tanda penghormatan. Saat makan
bersama di satu meja, jangan memulai makan sebelum orang tua memulainya
terlebih dahulu. Begitu pula saat selesai makan, jangan meninggalkan meja makan
sebelum orang tua beranjak dari meja makan. Sungguh sangat harus dicontoh oleh
warga negara kita (Indonesia).
kebiasaan masyarakat dubai
Larangan
makan di siang hari
Hampir
semua restoran di kota ini tutup di siang hari. Jika Anda pergi ke pusat
perbelanjaan, Anda akan menemukan food court yang kosong, kecuali satu
atau dua gerai yang buka untuk melayani pelanggan anak-anak atau manula.
Sekelilingnya pun tertutup rapat oleh tirai sehingga orang yang berpuasa tidak
akan menyaksikan siapa pun makan di depan mereka. Di kantor pun, karyawan tidak
diperbolehkan makan di meja mereka selama Ramadhan dan hanya bisa melakukannya
di tempat yang disediakan. Tidak boleh minum kopi di lift dalam
perjalanan menuju kantor; tidak boleh menyantap roti isi di mobil. Tidak boleh
makan sama sekali di depan umum. nafsu.
Sedikit
kerja, banyak istirahat
Kebiasaan
lain yang membuat hidup orang yang berpuasa di Dubai jadi jauh lebih mudah —
dan yang sangat saya sukai — adalah jam kerja yang lebih pendek. Kondisi ini
juga berlaku bagi karyawan non-Muslim. Kantor-kantor diwajibkan memangkas tiga
jam penuh dari waktu kerja karyawannya setiap hari.
Makanan
berlimpah ruah
Biarpun
kami semua tahu inti berpuasa bukanlah makan sebanyak mungkin setelah matahari
terbenam, makanan masih memegang peran utama dalam kehidupan kita selama
Ramadhan. Dubai pun tidak terkecuali. Setiap restoran di kota ini akan
menyediakan menu berbuka puasa istimewa, mulai dari prasmanan berbagai hidangan
hingga paket lima makanan dengan harga terjangkau.
Hotel-hotel
akan berlomba-lomba menarik pengunjung dengan mendirikan tenda-tenda besar di
luar khusus untuk bulan Ramadhan. Sebagian besar dari tenda ini hampir selalu
didekorasi dengan penerangan yang cantik dan menyenangkan, termasuk hiasan
berupa lentera dan lilin dengan semilir aroma lembut bakhoor (wewangian
dari kayu oud yang dibakar di dalam dupa) semerbak di udara. Akan ada prasmanan
besar yang terutama berisi hidangan tradisional Arab khas Ramadhan, selain
sajian India dan Asia. Mulai dari berbuka puasa hingga menjelang isya, orang
akan berbondong-bondong datang untuk makan dan bersantai di tenda-tenda ini.
Tempat shalat jelas disediakan bagi mereka yang ingin menunaikan shalat
maghrib, tapi sejujurnya, di sana lebih banyak orang yang makan daripada
shalat.
Suasana dalam tenda Ramadhan di
Jumeirah Beach Hotel
Akan
tetapi, pengunjung tenda-tenda Ramadhan bukan hanya yang berpuasa. Banyak
perusahaan juga menggelar buka puasa bersama di sini. Mulai dari isya hingga
sekitar pukul 2.00 pagi, tenda-tenda ini melayani pesanan untuk sahur. Hidangan
yang lebih ringan pun disajikan, shisha ditawarkan dan orang-orang
dipersilakan untuk datang dan bersantai hingga tengah malam.
Acara-acara
TV tak berguna
menjalani
Ramadhan di Dubai serial TV tak bermutu yang khusus ditayangkan di bulan suci
ini. Selain drama seri Omar yang mulai tayang tahun lalu,
program-program TV benar-benar tidak ada hubungannya dengan Ramadhan atau
Islam. Setiap episode ditayangkan setiap hari tepat sebelum waktu shalat
tarawih. Akibatnya, kaum lelaki pemalas lebih suka tinggal di rumah untuk
menonton TV daripada pergi ke masjid untuk shalat.
Kedamaian
di Masjid
Tepat
sebelum maghrib, para relawan datang dan menggelar acara buka puasa untuk fakir
miskin, biasanya disponsori oleh penduduk Uni Emirat Arab yang kaya raya.
Setiap malam, selama shalat isya, tarawih dan tahajud, masjid dijejali para
jemaah. Suara tilawah Quran menggema hingga ke jalan.
Inilah
momen ketika suasana damai menyelimuti saya, mengingatkan saya bahwa saya
memang sedang berada di negara muslim. Umat muslim dari berbagai latar belakang
di Uni Emirat Arab mungkin menafsirkan Ramadhan secara berbeda, tapi yang
pasti: Di sini ada sesuatu untuk setiap orang.
Menurut adat istiadat setempat, warga asli Dubai tetap mempertahankan
tradisi untuk mengenakan jubah mereka dan bahkan bangga mengenakannya.
Sebab orang-orang di sini lebih respek kepada orang yang mengenakan
jubah tersebut. Di UEA, warga asli lebih dihormati, yang ditandakan
dengan tetap penggunaan jubah tradisional mereka.
adat istiadat negara dubai
Berikut sejumlah aturan dari Dubai Department of Tourism and Commerce Marketing:
Anda dibolehkan mengkonsumsi alkohol jika sudah berumur 21 tahun ke atas. Namun, minum di area umum atau mabuk di tempat umum sama sekali tidak diperbolehkan.
Peraturan lainnya, mengumpat, meludah, bertindak agresif dan merokok di luar area yang diizinkan adalah tindakan yang melanggar hukum. Para pria lazimnya saling menjabat tangan kala bertemu, meski para wanita diminta tidak menyodorkan tangannya ke lawan jenis.
Bagi para pria, berhati-hatilah saat melihat wanita Arab. Karena peraturan yang berlaku, pria harus menghindari tatap-tatapan dengan penduduk lokal wanita. Ini juga berlaku untuk sekadar menatap, daripada terkena masalah, lebih baik hindari memandang wanita Arab.
Tidak begitu jauh berbeda dengan Indonesia, saat bulan Ramadan, makan dan minum di tempat umum juga tidak diperbolehkan. Para turis yang non Muslim bisa makan dan minum di area yang tidak terlihat banyak orang seperti di hotel atau restoran yang tertutup.
Saat berlibur ke negara di Timur, termasuk ke Dubai, turis wanita harap mengenakan pakaian yang sopan. Mengenakan atasan yang terbuka atau bawahan yang terlalu pendek di tempat umum itu tidak dianjurkan. Memakai pakaian renang atau bikini boleh saja selama di kolam renang atau area pantai. Selain di sana, memakai pakaian minim tidak diperbolehkan.
Peraturan terakhir adalah, para turis pria harus selalu mengenakan pakaian atau kaus. Pria sama sekali tidak boleh bertelanjang dada atau akan terkena masalah jika melanggar peraturan tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)